Pages

Polar wandering

Segera setelah hasil penelitian dari benua-benua bagian selatan dikumpulkan, ternyata bahwa telah terjadi juga perubahan posisi kutub magnetik bumi dari waktu ke waktu, tetapi dengan lintasan yang berbeda untuk benua-benua yang berbeda.

solar wind

Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma) yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan korona. Kecepatan alirnya sekitar 400 km/dt, dengan waktu tempuh dari matahari ke bumi selama 4-5 hari.

oceanik ridge

Hasil penelitian topografi dan geologi dasar samudera menyimpulkan adanya struktur punggung samudera,terungkap bahwa cekungan samudera terbagi oleh barisan punggung samudera yang panjangnya mencapai 84.000 km dan lebarnya 1500 km. pada puncak punggung samudera tersebut terdapat lembah di tengah, yang dalamnya1-3 km. bentuk ini dikenali sebagai lembah retakan(rift velley), ang mengembang ke dua arah terpisah kesemping akibat adanya tarikan.

seismogram

seismogram adalah hasil rekaman gempabumi berupa waveform. Yang kemudian dianalisa untuk mendapat parameter gempabumi

Subduction zone

zona subduksi atau dikenal dengan zona penunjaman merupakan salah satu zona dengan aktivitas seismik yang tinggi. banyak terdapat gempabumi dangkal di zona ini.

Selasa, 21 Agustus 2012

Hilal Observation On pelabuhan Ratu


Jumat  17 agustus 2012 hari dimana seluruh rakyat Indonesia merayakan kemerdekan 17 agustus 1945 hari dimana bangsa Indonesia mengukir sejarah di mata dunia hari dimana Republik ini berdaulat  hari dimana catatan sejarah terukir di lembaran kisah para pejuang yang rela berkorban demi bangsa dan Negara tercinta tak lain dan tak bukan “ INDONESIA”. Euforia 17 agustus begitu terasa di benak rakyat Indonesia dimana semangat dirgahayu kemerdekan selama 67 tahun dirayakan dengan mengadakan upacara 17 agustus di setiap lembaga pemerintahan di Indonesa.

Ada hal yang menarik dari kemerdekan 17 agustus tahun ini. ya tahun 2012 tepatnya 17 agustus 2012 tanggal dimana bangsa ini mendeklarasikan kemerdekaan tahun 1945. Namun jika kita kembali pada sejarah kemerdekaan republik ini jatuh tepat  pada hari jumat bulan  Ramadhan  1366 H. hal ini terulang kembali pada 17 agustus 2012 dimana jatuh pada hari jumat  bulan ramadhan 1433 H.

Namun terdapat hal yang berbeda dengan saya dan kawan-kawan, kami tidak ikut merayakan 17 agustus  2012 karena tepat hari itu kami berangkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat. Perjalana ke negeri ratu kidul ini lumayan jauh kami harus menempuh jalur darat selama 6 jam untuk sampai ke tempat ini belum lagi sepanjang perjalanan harus dihadapi oleh macet yang begitu padat maklum musim mudik H-3 selain itu terdapat jalanan diatas tebing yang begitu curam. Namun ada sisi positifnya sepenjang perjalanan kami disuguhkan oleh indahnya pemandangan asrih pelabuhan ratu. Sawah nan hijau dan sungai cimandiri membentang indah dari atas bukit terlihat hamparan air dari sungai cimandiri membuat mata ini tak pernah melewatkan sedikitpun detik-detik keindahan itu terbersit dalam hati ‘’Ya rabb sungguh indah karuniamu di Tanah Kidul ini” namun didalam hati ini juga mengerutu kalo bukan saja untuk pengamatan Hilal untuk apa aku harus jauh-jauh ke tempat ini.

Sepanjang perjalanan kami se tim banyak bercakap cakap tertawa saling ngledekin satu dengan yang lain. Yang menjadi sasaran kali ini adalah kak Mario. Diantara kami Cuma dia dan bang jaka yang gak berpuasa terdengar suara pak Direktur nanti kita istirahat sebentar di rest area untuk beli makanan buat si Mario belu selesai ngomong  pak Dir, mba ayu langsung nyrempet wah si Mario mau sahur tu pak, dan suara si basri juga ikut mencandai si Mario dengan begitu yakin si basri bilang si Mario ga usa beliin roti cukup air putih aja. Sejenak semua yang ada di mobil tertawa terbahak bahak.

Dalam perjalanan ke pelabuhan ratu kami dari tim BMKG terdiri dari dari 13 orang diantaranya bapak Dr. Suko Prayitno, M.Si, Drs. Ibnu Purwana, M.Sc, Drs. Muhamad Husni, Dipl. Seis, Boko Nurdiyanto, S.Si, Thomas Hardy, S.T, Wiko Setyonegoro, S.Si, Arafah, S.Si , mabk Ayu Adi Justicie, Mario si Perantau, Basri kamarudin, dan Fadiah Khairina, saya sendiri dan pak sopir yang baik hati Mas jaka.

Tepat pukul 11.45 kami sampai di sukabumi tepanya di salah satu masjid kami mampir sebentar untuk melaksanakan sholat jum’at. Selesai kami melanjutkan perjalanan tepatnya pukul 13.50 kami tiba di pelabuhan ratu tepatnya di guest house BMKG sejenak kami rehat di situ tampa pikir panjang saya pun langsung menuju salah satu kamar di pusat Observatory BMKG tersebut selang lima mentit kemudian bang jaka pun tidur disamping saya dengan alasan yang sama karena kecapean. Kawan-kawanku dan dosen yang lain lebih memilih duduk dan bercerita.

Pukul 16.45 menit kami meninggalkan Guest House BMKG menuju desa simpenen karena pengamatan di lakukan di di desa tersebut tepatnya di gedung pengamatan hilal milik kementerian agama Indonesia. Ternyata sudah banyak orang yang berdatangan disana selain dari BMKG ada juga dari tim kementrian agama kabupaten sukabumi lengkap dengan teropong bintang masing-masing. Kami pun siap untuk menginstalasi alat teropong untuk penagmatan sore hari itu. berdasarkan kalender astronomis almanack tanggal 17 agustus 2012 matahari terbenam tepat pukul 17:55,  alat sudah siap untuk digunakan kami yang dimotori oleh Pak Boko Nurhidayanto dari Puslitbang BMKG mengarahkan teropong ke arah matahari namun sampai menunggu 30 menit berlalu dan matahari meninggalkan horison si hilal belum juga nongol di layar monitor padahal berdasarkan hasil hisab posisi hilal di pelabuhan ratu sudah diatas 4 derajat. Alasan yang paling logis yaitu karena saat itu awan tebal yang menutup posisi hilal. Pengamatan hari pertama tidak ada hasil. Kami pun pulang untuk mencari penginapan buat nginap nanti malam stelah menyusuri kurang lebih 30 menit akbhirnya kami menemukan penginapan yang cocok untuk kami.

Keesokan harinya kami bersiap –siap untuk ke tempat pengamatan hilal, tepat pukul 15.50 kamis sampai di tempat yang kami melakukan pengamatan. Teropong sudah siap terinstalasi kami pun siap siaga untuk menjemput hilal, ternyata hari kedua ini lebih sulit karena setiap orang yang melakukan pengamatan rukiyat diambil sumpahnya hal ini membuat saya agak takut. Takut karena menberikan informasi yang salah kepada masyarakat. Hampir 30 menit berlalu kami melakukan pengamatan namun hilal tak kunjung muncul dengan alasan yang sama awan menutup posisi hilal. Namun segera kami mendapatkan informasi dari tim yang lain seperti yang berada di makasar dan bali ternyata mereka melihat hilal, itu berarti keesokan harinya tepat tanggal 19 agustus 2012 seluruh umat muslim yang berada di dunia akan melakukan sholat idul fitri.

Sekedar informasi aja untuk memberikan informasi hilal astronomi secara lebih luas dan terbuka kepada masyarakat, Kementerian Kominfo bekejasama dengan PT Telkom dan Observatorium Bosscha – FMIPA, ITB menyediakan layanan tayangan langsung pengamatan hilal astronomi. Pelaksanaan pengamatan hilal tahun ini didukung juga oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Karim, Rukyatul Hilal Indonesia , Planetarium Jagad Raya Tenggarong –Kalimantan Timur, Universitas Pendidikan Indonesia dan LAPAN . Melalui tayangan langsung ini diharapkan agar masyarakat luas berkesempatan untuk dapat ikut menyaksikan hilal dan memahami fenomena alam yang terkait. Untuk melihat pengamaatan hilal maka pihak menkominfo menyediakan live streaming melalui situs www.hilal3.menkominfo.go.id

Setelah berbuka puasa dan mencari makan kami bersiap-siap untuk pulang kembali ke Jakarta dalam perjalanan pulang terlihat di wajah para teman-teman yang begitu letih dan kecapean. Di sepanjang perjalanan kami menghabiskan waktu untuk tidur saja di dalam mobil. Dala hati saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan untuk ikut melakukan pengamatan Hilal meskipun kami tidak mendapatkan informasi hilal tapi setidaknya kami sudah berusaha menghabiskan waktu berjam-jam selama di perjalanan. Dan aku yakin Allah pasti membalas kebaikan itu semua amin. Man jadda wa jadda kalimat itu yang terus memotivasi saya untuk terus berjuang karena hidup adalah perjuangan.

Selasa 21 agustus 2012

penulis











Hilal Observation On pelabuhan Ratu Agustus 2012









Sabtu, 11 Agustus 2012

Setiap Akhir Adalah Awal Permulaan Yang Baru

Kamis 9 agustus 2012 hari itu, seakan menjelma menjadi hari bahagia. Senyum bahagia tersebar merekah, dan ucapan selamat ikut mengiringi, wajah-wajah bahagia terekam baik oleh lensa-lensa kamera. Para pejuang ilmu bekerja keras pagi siang malam demi beberapa helai lembaran yang berisikan goresan tinta pengetahuan. Para pejuang ilmu rela menghabiskan waktunya diperjalanan, rela berdesak-desakan di angkutan kereta api demi mencari arahan dari sang dosen pembimbing. Para pejuang ilmu yang telah bergelut kurang lebih enam bulan terakhir menitikkan pada satu tahapan jenjang proses demi yang namanya penyusunan proposal seminar tugas akhir.

Seraya menjadi syarat atau tolak ukur dari apa yang dipelajari kurang lebih 2 setengah tahun terakhir di kampusku tercinta ini mencoba membangun disiplin ilmu dari coretan pengetahuan yang mendasar dan membutuhkan pengembangan berkelanjutan demi coretan-coretan indah ilmu Allah yang tersusun rapi dalam helaian lembaran kertas. Para pejuang ilmu menitikkan air mata haru dan bahagia di ujung matanya setelah coretan-coretan indah tersebut selesai dikerjakan. Namun dibalik itu semua terbersit memoar indah demi mewujudkan harapan orang tua terkasih, ya tentunya Para orang tua berharap anaknya yang tercinta kelak bisa menyelesaikan kuliahnya, senandung doa terus dipanjatkan kepada sang khalik bertafakur indah demi melihat ataupun mendengar sebait gelar dibalik nama anaknya yang terkasih.

Ya, Para pejuang ilmu yang telah bergelut kurang lebih 2 hingga 3 tahun telah mempresentasikan hasil coretan indah mereka mencoba mempertanggungjawabkan di depan dosen penguji dan dosen pembimbing Sebagai symbol sebuah kelulusan dan keberhasilan tahap awal. Kenapa saya berkata demikian karena tantangan terbesar kedepanya masih harus menyelesaikan coretan indah ini dan mempertanggungjawabkan hasilnya di depan dosen penguji hal tersebut jelas butuh waktu tenaga dan pikiran. Tentunya tidak mudah bagi kami karena satu dan lain hal muncul keputusan yang mengharuskan kami yang tadinya kuliah enam bulan diperpendek intervalnya menjadi empat bulan. Sungguh tragis memang apa yang saya dan teman-teman alami, namun saya percaya Allah punya rencana lain dibalik ini. Man jadda wa Jadda……
Namun terlepas dari itu semua aku bisa merasakan kebahagian yang  terpancar dari wajah-wajah indah teman-teman saya, foto-foto yang terpajang di album facebook teman-teman, betapa meriahnya hari itu. wajah-wajah yang cantik, dengan senyman mereka yang tulus seolah beban mereka selama enam bulan terakhir ini lenyap tanpa bekas sungguh indah karuniamu ya rabb….lantunan doa kupanjatkan pada sang maha bijaksana Allah swt amien…..

Tak kusangka presentasi seminar akhirnya selesai juga, namun perjalanan saya dan teman-teman saya bukan hanya sampai disitu. Tentunya di depan masih banyak jurang yang dalam dan jalan terjal yang siap kami hadapi. Wahai teman-teman yang aku cintai: Setiap akhir adalah awal permulaan yang baru Semoga ilmunya berkah, semakin Allah tambahkan pula jalan2 keluasan ilmu. Kalian tahu, Allah menciptakan kalian begitu istimewa. Selamat menikmati apa yang disebut “Indah pada Waktunya”. Semoga berkah segala perjuangan yang telah terlewati dan bersiap untuk perjuangan selanjutnya. Barakillah, semoga menjadi pejuang ilmu yang penuh manfaat. Terus berkarya! Terus ukir prestasi. Sukses dunia akhirat… :)

Aku begitu bersyukur, bahwa aku bisa menyelesaikanny di tengah perjalanan kuliahku yang terkadang terseok-seok. Seringkali di kala rasa kantuk yang begitu mendera, kupaksakan diriku di pagi hari untuk berkata, “Ayo Zul ! Berangkat kuliah!” dan seringkali aku mencubit lenganku sendiri agar aku tidak tertidur di dalam kelas. “Ayo Zul ! Kamu bisa!” . Ya Allah  perjuangan itu terlewati sudah… Alhamdulillah…

Dua setengah tahun, yang sebenarnya bukan hanya memberikan aku sekedar tambahan pengetahuan, namun lebih dari itu, dua setengah tahun perjuangan itu telah mengantarkan aku hingga bisa seperti sekarang ini. Bukan lembaran nilai-nilai IP, namun juga sahabat-sahabat yang hebat, yang telah mengajarkan aku makna sesungguhnya dari ‘maju terus pantang mundur’ sahabat-sahabatku, mereka semua yang ada di kampus. Mulai dari dosen, teman sekelompok, penjaga kantin, pak satpam yang baik, dan pekerja cleaning service yang selau menghiburku. Mereka selalu menularkan semangat yang menyadarkan aku bahwa ilmu itu bukan hanya ada di dalam kelas, namun dimanapun kita berada disitulah ilmu itu.

Namun seperti yang disampaikan diatas bahwa setiap akhir adalah awal permulaan yang baru. Maka itulah hakikat pembelajaran yang sebenarnya. Di balik wajah kebahagiaan, sebenarnya kita masih memiliki tugas yang lebih besar dari pada sekedar tugas yang ada dikampus. Yaitu bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat dengan bekal ilmu yang telah kita isi selama bertahun-tahun di kelas. jika membayangkan, tentu itu sungguh berat sekali. Terlebih melihat wajah para orang tua, yang penuh harapan terhadap anaknya yang telah menjadi sarjana, yang tak pernah letih melantunkan doa-doa untuk anaknya. Ketika sudah mencapai puncak, capailah puncak yang lain. begitu kiranya nasihat orang bijak yang pas untukku saat ini. Lihatlah jauh kedepan, masih banyak puncak yang harus kita daki lagi. Janganlah takut untuk memulai dari Nol, melangkah dari awal untuk mendaki puncak yang lebih tinggi lagi. Karena perjuangan sesungguhnya bukan disini. Karena perjuangan sesungguhnya itu adalah nanti, di akhirat sana. Ketika kita menerima buku amal dengan tangan kanan, ketika berhasil melewati panasnya padang mahsyar, ketika Allah telah membukakan pintu syurganya, dan kita dipersilahkan masuk selamanya.

Subhanallah… itulah perjuangan yang sesungguhnya. Puncak dari semua puncak.
Insya Allah, kita termasuk didalamnya… amin…

*Selamat kepada teman-teman perjuangan di kampus AMKG , terutama teman-teman Geofisika45. Dan juga selamat kepada seniorku geofisika 44 dan meteorologi 43 yang telah menyelesaikan kuliahnya di kampus tercinta ini wisuda menanti kalian.
Salam wisdom
Pondok betung, 11-08-2012
penulis
  

Rabu, 01 Agustus 2012

Bencana-bencana Setelah Transit Venus

Pelepasan energi kosmik yang terjadi saat transit Venus diduga membawa pengaruh yang sangat fatal bagi bumi. Apa yang terjadi paska transit Venus selama ini?
“Transit Venus terjadi pada 6 Desember 1882. Tebak apa yang terjadi setahun berikutnya? Erupsi terbesar dalam sejarah terjadi di Krakatau, Indonesia, diperkirakan berada sekitar garis matahari terbenam,” ujar  pakar sejarah dan penulis buku, Dr Chet Snow.
Letusan Gunung Krakatau terjadi pada 26 Agustus 1883. Pria yang pernah bekerja di Angkatan Udara Amerika Serikat ini juga menjelaskan ada tsunami yang disebabkan erupsi Krakatau. Sebelum tsunami Aceh 2004, bencana ini menjadi yang paling dahsyat di kawasan Samudera Hindia. Bahkan, Snow menjelaskan tsunami ini juga memengaruhi lautan di AS. Ini menunjukkan pengaruh besar letusan Krakatau.
Pada abad ke-18, tsunami menyerang Jepang setelah gempa di Burma pada 1762. Hanya berselang setahun, transit Venus terjadi pada 1761.
“Hanya berbeda 6 hingga 8 bulan,” cetus pria yang membuat daftar kalender Crop Circle ini.
Mundur lagi ke tahun 416. Tsunami di India terjadi setelah erupsi Krakatau pada saat itu. Bencana ini terjadi dalam jarak 12 bulan setelah transit Venus.
“Selalu setelah transit Venus. Tidak pernah saat berlangsung. Dengan pengetahuan mengenai kecenderungan planet dan bintang, orang di penjuru dunia akan mulai melihat masa lalu. Ini bisa menjadi prakiraan bencana. Masih ada yang bisa terjadi,” imbuh Snow dan video pidato Emergence Conference 2011.
Alumnus Universitas Columbia, AS ini menilai pengetahuan sejarah  bisa menjadi langkah mitigasi bencana. Pengetahuan mengenai peristiwa, waktu, dan lokasi bencana bisa menjadi langkah pertama.
Snow menggelar pengamatan transit Venus di Hawaii pada 2 hingga 6 Juni 2012. Memantau tanda peristiwa disebutkan Snow menjadi cara kedua prediksi bencana. Snow pun mengimbau untuk mengamati transit Venus. Belajar dari sejarah menjadi langkah ketiganya. 
sumber: Harian Aceh.com