Pages

Rabu, 26 Desember 2012

Gempabumi Unik di Laut Banda


Senin 11 desember 2012, telah terjadi gempabumi besar yang berkekuatan 7.4 M (BMKG Indonesia) yang mengguncang Laut Banda dan sekitarnya origin time atau waktu kejadian gempabumi tepat pukul 16:53:09 UTC. Pusat gempabumi terletak di Laut dan berjarak 180 km dari barat laut Maluku tenggara. Kedalaman hipocenter gempabumi 170 km dibawah laut, maka gempabumi ini pun sempat dikeluarkan warning tsunami namun beberapa jam kemudian BMKG secara resmi mengakhiri peringatan dini Tsunami karena tidak terbukti terjadi tsunami. Gempabumi ini terjadi akibat dari Proses subduksi lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Sunda di laut Banda bagian timur. Gempabumi utama kemudian diikuti gempabumi susulan beberapa jam kemudian berkisar 5-7 kejadian  gempabumi susulan dengan magnitude antara 2M sampai dengan 6 M yang terekam di Stasiun  observatory geophyisc Tual.


Gambar: earthquake epicenter (gempabumi terletak pada subduksi lempengan Indo-Australia vs lempeng Sunda laut Banda bagian timur


Gempabumi Laut Banda  2012 menjadi menarik untuk dikaji mengingat kekuatan magnitudonya yang besar tetapi dampak yang ditimbulkannya sangat minimal. Kejadian ini kembali mengingatkan kita pada gempabumi Aceh 2012 dimana hampir mirip karakteristiknya dengan gempabumi Laut Banda.

Gempabumi Aceh 2012 meskipun pusat gempabuminya di laut, bermagnitudo besar, dengan kedalaman dangkal, tetapi mekanisme sumber gempabuminya menunjukkan pergerakan persesaran horizontal (strike-slip fault). Aktivitas transform fault yang mendatar inilah yang membuat ribuan nyawa di pesisir barat Sumatera terselamatkan dari bencana tsunami yang hampir sama dengan tsunami 2004. Fakor mekanime sumber gempabumi inilah yang akhirnya membedakan secara tegas dengan peristiwa gempabumi Aceh 2004.

Serupa dengan dengan kejadian gempabumi Laut Banda, mekanisme fokus gempanya tepat menunjukan pergerakan pensesaran mendatar Horizontal (strike-slip fault). Parameter sources proces dan hiposenter gampa yang dalam secara fisis tentunya tidak menimbulkan tsunami. Peristiwa gempabumi Laut banda  memiliki keunikan terkait dengan kekuatan gempabumi, akumulasi tegangan, dan lokasi pusat gempabuminya, yaitu: Gempabumi Laut banda dengan mekanisme strike-slip memiliki magnitudo sangat besar, padahal umumnya gempabumi dengan mekanisme sesar horizontal (strike-slip) semacam ini tidak memiliki magnitudo yang besar. Gempabumi kuat biasanya cenderung terjadi di zona penyusupan dangkal atau yang populer disebut sebagai zona megathrust. Di zona megathrust ini sebuah lempeng tektonik menyusup dibawah lempeng yang lain, kemudian tertahan dan membangun akumulasi medan tegangan dalam waktu lama hingga dilepaskan energinya sebagai gempabumi besar (DR.Daryono BMKG).

Secara historis sejak tahun 1985 sampai sekarang baru terjadi kejadian gempabumi dengan magnitude 7.4 M di Laut Banda dan sekitarnya (USGS). Hampir selang 26 tahun baru  terjadi gempabumi besar lagi di kawasan laut Banda dan sekitarnya. Berkaca dari kejadian ini semakin mendewasakan pengetahuan kita bagimana kita mengkaitkan gempabumi berdasarkan seismotektonik region setempat.

Bagi masyarakat pesisir Saumlaki, Kepulauan Kei, dan Kepulauan Tanimbar kondisi alam yang selalu kurang “bersahabat” ini merupakan konsekuensi yang harus diterima. Mau tidak mau, suka tidak suka, semua itu adalah risiko yang harus dihadapi sebagai masyarakat yang tinggal dan menumpang di batas pertemuan lempeng tektonik.
            Bagi kalangan ahli kebumian dan instansi terkait dengan pemantauan gempabumi, labilnya kawasan Laut Banda dan sekitarnya secara seimotektonik merupakan tantangan untuk mencari jalan keluar, baik upaya mitigasi atau merancang sistem peringatan dini yang digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya memperkecil risiko apabila sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami.









0 komentar:

Posting Komentar