Pages

Selasa, 21 Agustus 2012

Hilal Observation On pelabuhan Ratu


Jumat  17 agustus 2012 hari dimana seluruh rakyat Indonesia merayakan kemerdekan 17 agustus 1945 hari dimana bangsa Indonesia mengukir sejarah di mata dunia hari dimana Republik ini berdaulat  hari dimana catatan sejarah terukir di lembaran kisah para pejuang yang rela berkorban demi bangsa dan Negara tercinta tak lain dan tak bukan “ INDONESIA”. Euforia 17 agustus begitu terasa di benak rakyat Indonesia dimana semangat dirgahayu kemerdekan selama 67 tahun dirayakan dengan mengadakan upacara 17 agustus di setiap lembaga pemerintahan di Indonesa.

Ada hal yang menarik dari kemerdekan 17 agustus tahun ini. ya tahun 2012 tepatnya 17 agustus 2012 tanggal dimana bangsa ini mendeklarasikan kemerdekaan tahun 1945. Namun jika kita kembali pada sejarah kemerdekaan republik ini jatuh tepat  pada hari jumat bulan  Ramadhan  1366 H. hal ini terulang kembali pada 17 agustus 2012 dimana jatuh pada hari jumat  bulan ramadhan 1433 H.

Namun terdapat hal yang berbeda dengan saya dan kawan-kawan, kami tidak ikut merayakan 17 agustus  2012 karena tepat hari itu kami berangkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat. Perjalana ke negeri ratu kidul ini lumayan jauh kami harus menempuh jalur darat selama 6 jam untuk sampai ke tempat ini belum lagi sepanjang perjalanan harus dihadapi oleh macet yang begitu padat maklum musim mudik H-3 selain itu terdapat jalanan diatas tebing yang begitu curam. Namun ada sisi positifnya sepenjang perjalanan kami disuguhkan oleh indahnya pemandangan asrih pelabuhan ratu. Sawah nan hijau dan sungai cimandiri membentang indah dari atas bukit terlihat hamparan air dari sungai cimandiri membuat mata ini tak pernah melewatkan sedikitpun detik-detik keindahan itu terbersit dalam hati ‘’Ya rabb sungguh indah karuniamu di Tanah Kidul ini” namun didalam hati ini juga mengerutu kalo bukan saja untuk pengamatan Hilal untuk apa aku harus jauh-jauh ke tempat ini.

Sepanjang perjalanan kami se tim banyak bercakap cakap tertawa saling ngledekin satu dengan yang lain. Yang menjadi sasaran kali ini adalah kak Mario. Diantara kami Cuma dia dan bang jaka yang gak berpuasa terdengar suara pak Direktur nanti kita istirahat sebentar di rest area untuk beli makanan buat si Mario belu selesai ngomong  pak Dir, mba ayu langsung nyrempet wah si Mario mau sahur tu pak, dan suara si basri juga ikut mencandai si Mario dengan begitu yakin si basri bilang si Mario ga usa beliin roti cukup air putih aja. Sejenak semua yang ada di mobil tertawa terbahak bahak.

Dalam perjalanan ke pelabuhan ratu kami dari tim BMKG terdiri dari dari 13 orang diantaranya bapak Dr. Suko Prayitno, M.Si, Drs. Ibnu Purwana, M.Sc, Drs. Muhamad Husni, Dipl. Seis, Boko Nurdiyanto, S.Si, Thomas Hardy, S.T, Wiko Setyonegoro, S.Si, Arafah, S.Si , mabk Ayu Adi Justicie, Mario si Perantau, Basri kamarudin, dan Fadiah Khairina, saya sendiri dan pak sopir yang baik hati Mas jaka.

Tepat pukul 11.45 kami sampai di sukabumi tepanya di salah satu masjid kami mampir sebentar untuk melaksanakan sholat jum’at. Selesai kami melanjutkan perjalanan tepatnya pukul 13.50 kami tiba di pelabuhan ratu tepatnya di guest house BMKG sejenak kami rehat di situ tampa pikir panjang saya pun langsung menuju salah satu kamar di pusat Observatory BMKG tersebut selang lima mentit kemudian bang jaka pun tidur disamping saya dengan alasan yang sama karena kecapean. Kawan-kawanku dan dosen yang lain lebih memilih duduk dan bercerita.

Pukul 16.45 menit kami meninggalkan Guest House BMKG menuju desa simpenen karena pengamatan di lakukan di di desa tersebut tepatnya di gedung pengamatan hilal milik kementerian agama Indonesia. Ternyata sudah banyak orang yang berdatangan disana selain dari BMKG ada juga dari tim kementrian agama kabupaten sukabumi lengkap dengan teropong bintang masing-masing. Kami pun siap untuk menginstalasi alat teropong untuk penagmatan sore hari itu. berdasarkan kalender astronomis almanack tanggal 17 agustus 2012 matahari terbenam tepat pukul 17:55,  alat sudah siap untuk digunakan kami yang dimotori oleh Pak Boko Nurhidayanto dari Puslitbang BMKG mengarahkan teropong ke arah matahari namun sampai menunggu 30 menit berlalu dan matahari meninggalkan horison si hilal belum juga nongol di layar monitor padahal berdasarkan hasil hisab posisi hilal di pelabuhan ratu sudah diatas 4 derajat. Alasan yang paling logis yaitu karena saat itu awan tebal yang menutup posisi hilal. Pengamatan hari pertama tidak ada hasil. Kami pun pulang untuk mencari penginapan buat nginap nanti malam stelah menyusuri kurang lebih 30 menit akbhirnya kami menemukan penginapan yang cocok untuk kami.

Keesokan harinya kami bersiap –siap untuk ke tempat pengamatan hilal, tepat pukul 15.50 kamis sampai di tempat yang kami melakukan pengamatan. Teropong sudah siap terinstalasi kami pun siap siaga untuk menjemput hilal, ternyata hari kedua ini lebih sulit karena setiap orang yang melakukan pengamatan rukiyat diambil sumpahnya hal ini membuat saya agak takut. Takut karena menberikan informasi yang salah kepada masyarakat. Hampir 30 menit berlalu kami melakukan pengamatan namun hilal tak kunjung muncul dengan alasan yang sama awan menutup posisi hilal. Namun segera kami mendapatkan informasi dari tim yang lain seperti yang berada di makasar dan bali ternyata mereka melihat hilal, itu berarti keesokan harinya tepat tanggal 19 agustus 2012 seluruh umat muslim yang berada di dunia akan melakukan sholat idul fitri.

Sekedar informasi aja untuk memberikan informasi hilal astronomi secara lebih luas dan terbuka kepada masyarakat, Kementerian Kominfo bekejasama dengan PT Telkom dan Observatorium Bosscha – FMIPA, ITB menyediakan layanan tayangan langsung pengamatan hilal astronomi. Pelaksanaan pengamatan hilal tahun ini didukung juga oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Karim, Rukyatul Hilal Indonesia , Planetarium Jagad Raya Tenggarong –Kalimantan Timur, Universitas Pendidikan Indonesia dan LAPAN . Melalui tayangan langsung ini diharapkan agar masyarakat luas berkesempatan untuk dapat ikut menyaksikan hilal dan memahami fenomena alam yang terkait. Untuk melihat pengamaatan hilal maka pihak menkominfo menyediakan live streaming melalui situs www.hilal3.menkominfo.go.id

Setelah berbuka puasa dan mencari makan kami bersiap-siap untuk pulang kembali ke Jakarta dalam perjalanan pulang terlihat di wajah para teman-teman yang begitu letih dan kecapean. Di sepanjang perjalanan kami menghabiskan waktu untuk tidur saja di dalam mobil. Dala hati saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan untuk ikut melakukan pengamatan Hilal meskipun kami tidak mendapatkan informasi hilal tapi setidaknya kami sudah berusaha menghabiskan waktu berjam-jam selama di perjalanan. Dan aku yakin Allah pasti membalas kebaikan itu semua amin. Man jadda wa jadda kalimat itu yang terus memotivasi saya untuk terus berjuang karena hidup adalah perjuangan.

Selasa 21 agustus 2012

penulis











0 komentar:

Posting Komentar