Pages

Rabu, 06 Juni 2012

Tektonik Indonesia Kondisi dan Potensinya

Kepulauan Indonesia adalah salah satu wilayah yang memiliki kondisi geologi yang menarik. Menarik karena gugusan kepulauannya dibentuk oleh  aktivitas konvergensi relatif ketiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng pasifik (Triya Fachriyeni, 2009). Lempeng Indo-Australia relatif bergerak dari Selatan ke UtaraLempeng Pasifik bergerak dari Timur ke Barat Daya dan lempeng Eurasia relatif bergerak dari utara ke arah selatan tenggara. Pergerakan relatif ketiga lempeng ini merupakan generator utama aktivitas gempabumi di Indonesia. Pengaruh lain dari aktifitas ketiga lempeng tersebut yaitu banyak terdapat sesar atau patahan lokal aktif, lipatan dan aktivitas gunung api. Tatanan tektonik yang sedemikian rupa menyebabkan wilayah Indonesia menjadi wilayah yang mempunyai aktifitas seismik yang tinggi, Karena sumber gempa biasanya terletak pada batas antara dua lempeng yang bergerak relatif satu dengan yang lain. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Indonesia sering terjadi Gempabumi dan Gunung berapi.


 Gambar di atas menunjukkan kondisi tektonik Kepulauan Indonesia. Garis merah, jingga dan hijau menunjukkan batas-batas lempeng tektonik. Garis merah menunjukkan pemekaran lantai samudra. Garis jingga menunjukkan pensesaran relatif mendatar. Sedangkan garis hijau menunjukkan subduction / penunjaman antar lempeng tektonik.

Mari kita perhatikan satu per satu. Garis hijau di sebelah barat Pulau Sumatra dan di sebelah selatan Pulau Jawa, menerus hingga ke Laut Banda, sebelah selatan Flores kemudian membelok ke utara menuju Laut Arafuru (utara Maluku) menunjukkan zona penunjaman Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia.

Karena di Indonesia bagian timur ini ada lagi Lempeng Samudra Pasifik yang menubruk dari arah timur. Salah satu korban paling parah dari tumbukan tiga lempeng ini adalah Pulau Sulawesi. Tangan-tangannya pada mlintir gak karuan. Ditambah lagi terbentuknya sesar mendatar di bagian tengah Pulau Sulawesi.

Penunjaman yang terjadi di sebelah barat Sumatra tidak benar-benar tegak lurus terhadap arah pergerakan Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia. Lempeng Eurasia bergerak relatif ke arah tenggara, sedangkan Lempeng India-Australia bergerak relatif ke arah timur laut. Karena tidak tegak lurus inilah maka Pulau Sumatra dirobek sesar mendatar (garis jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Semangko.

Di sebelah utara Aceh, ada proses pemekaran lantai samudra (garis merah). Saya rasa itu terjadi sebagai bagian dari proses Escape Tectonics akibat tumbukan Lempeng Anak Benua India terhadap Lempeng Eurasia.


Di sebelah utara Papua juga terbentuk zona penunjaman akibat tumbukan Lempeng Samudra Pasifik terhadap Lempeng India-Australia. Pada bagian Kepala Burung, Papua, ini juga terbentuk sesar mendatar (garis warna jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Sorong. Masih menjadi perdebatan apakah penyebab Gempa Papua 4 Januari 2009 yang lalu. Sebagian ahli menyebutkan pergerakan aktif Sesar Sorong ini yang menyebabkan gempa, sebagian lagi menyebutkan gempa bersumber dari zona penunjaman di sebelah utara Sesar Sorong 

Zona penunjaman (warna hijau) yang terbentuk di Samudra Pasifik umumnya sebagai akibat benturan Lempeng Samudra Pasifik dengan Lempeng Eurasia. Sedangkan zona pemekaran (warna merah) sebagai akibat ikutan proses Escape Tectonics setelah terjadinya tumbukan (Yudi Abu Fauzan, ST . dalam blognya yang diposting tanggal 17 januari 2019)

Apa implikasinya dari proses tektonik yang begitu rumit tersebut ? Kita lihat gambar kedua.


Gambar di atas menunjukkan sebaran gunungapi (segitiga merah), titik gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Apa yang terjadi mudah ditebak kan! Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu berasosiasi dengan zona penunjaman. Animasi proses penunjamannya bisa dilihat pada postingan sebelumnya (lihat Animasi Mekanisme Penunjaman Kerak Samudra). Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa. 


referensi
Artikel pada http://yudi81.wordpress.com
(Triya Fachriyeni, 2009) dalam tugas akhirnya yang berjudul analisis seismisitas wilayah bengkulu.











0 komentar:

Posting Komentar