Hari Sabtu, 19 Desember 2015, pukul 22:03:37 WIB wilayah Cianjur dan Sekiatarnya diguncang gempabumi tektonik dengan kekuatan M=5.6. Pusat gempabumi ini terletak pada koordinat 8.49 LS,106.97 BT, tepatnya di Selatan Jawa pada jarak 146 km arah barat daya Cianjur Jawabarat, pada kedalaman hiposenter 20 kilometer (Sumber:BMKG)
Guncangan gempabumi ini diperkirakan dirasakan di Cianjur dan Sekiatrnya III-IV MMI. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa sebagai dampak gempabumi. Namun demikian guncangan kuat gempabumi ini sempat menciptakan kepanikan di daerah Cianjur dan Sekiatrnya.
Peta goncangan: Shakemap BMKG (Sumber:http://inatews.bmkg.go.id/shakemap/20151219220504/download/intensity.jpg)
Gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi hiposenter dangkal (kurang dari 60 kilometer) akibat aktivitas subduksi Lempang Indo Australia terhadap Lempeng Besar Eurasia di Selatan Pulau Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh patahan naik (thrust fault) Sumber GFZ:
Berikut Paramater Moment Tensor yang dirilis Oleh GFZ:
GFZ Event gfz2015yugx
15/12/19 15:03:40.32
Java, Indonesia
Epicenter: -8.29 107.19
MW 5.6
GFZ MOMENT TENSOR SOLUTION
Depth 34 No. of sta: 86
Moment Tensor; Scale 10**17 Nm
Mrr= 1.87 Mtt=-1.86
Mpp=-0.01 Mrt= 1.74
Mrp=-0.51 Mtp= 1.10
Principal axes:
T Val= 2.56 Plg=69 Azm= 5
N 0.47 6 111
P -3.03 20 203
Best Double Couple:Mo=2.8*10**17
NP1:Strike=108 Dip=65 Slip= 83
NP2: 304 25 104
-----------
-----------------
----#########----------
-#################-------
#######################------
########################-----
############## ##########----
--############# T ###########----
----########### ############---
------########################---
---------######################--
------------###################--
----------------##############-
-----------------------------
----------------------------#
-------------------------
---- ----------------
- P -------------
----------
Umumnya pada Selatan Jawa terdapat gempabumi dengan Kedalaman Dangkal dikarenakan adaanya proses subduksi atau penunjamaan yang mendatar.
Namun demikian, meskipun gempabumi ini dipicu oleh patahan naik, tetapi karena kekuatannya M=5,6 dengan kedalaman hiposenter 20 kilometer, maka gempabumi ini tidak cukup kuat menciptakan deformasi dasar laut untuk membangkitkan tsunami yang berdampak signifikan. Sehingga dalam hal ini BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.
M.Z Mubarun
Pelajar Geofisika Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika