BUKTI KEDAHSYATAN AL-QURAN:
DUA LAUT YANG TIDAK PERNAH BERCAMPUR
Beberapa hari yang
yang lalu saya sempat membaca postingan salah satu teman diberanda facebook mengenai Ilmu pengetahuan dalam tinjauan
Al-Quran“Salah
satunya yang dibahas adalah pada Al-Quran (Q.S.Ar-Rahman:19-20) dan (Q.S.
Al-Furqaan:53) yang menceritakan “Dua Laut Yang Tidak Pernah Bercampur”. Segera setelah saya membaca postingan tersebut muncul decak kagum,
rasa penasaran saya mengharuskan saya untuk mencoba menggoogling referensi lain
mengenai hal tersebut. Ternyata Banyak referensi yang menulisakan hal yang sama.
ketika saya melihat saya membaca saya mendengar sayamerasakan dan saya mencoba mengkajinya kembali membuka
Al-Quran (Q.S. Ar-Rahman:19-20) dan(Q.S.
Al-Furqaan:53) timbullah rasa kekaguman saya kepada Allah SWT dan kitab terindahnya Al-Quran melalui perantaranya Rasullullah
Muhammad SAW. “ AzzaWaJall…….!!!!!!
Seorang Oceanografer berkebangsaan Prancis, Jaques
Yves Cousteau, telah mengungkap pertemuan dua laut yang tidak bercampur. Ia
meneliti pertemuan Samudra Atlantik dan laut Mediterania yang tidak
bercampur satu dengan yang lain. Penelitian ini dilakukannya ketika
melakukan eksplorasi di bawah laut. Ia menemukan kumpulan mata air tawar
yang tidak bercampur dengan air laut. ''Seolah-olah ada dinding yang membatasi
kedua aliran air itu, ''ujarnya Sang ilmuwan pun mencoba mempelajari ilmu
kelautan untuk memecahkan misteri tentang fenomena ganjil tersebut, namun tak
pernah membuahkan hasil. Ia pun menceritakan ha lganjil itu kepada seorang
profesor Muslim. Terkejutlah Cousteau ketika sang profesor Muslim menceritakan
bahwafenomena itu telah dijelaskan Al-Quran 14 abad silam. “Dia membiarkan dua
lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang
tidak dilampaui masing-masing.”(QS
Ar-Rahman:19-20).
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan), yang satut awar dan segardan yang lainnya asin.
Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al Furqan:53). Terpesonalah Costeau mendengarayat-ayat
Al-Quran itu. Kekagumannya terhadap ayat suci Alquran itu melebihi kekagumannya akan pemandangan lautd alam
yang pernah dilihatnya. Menurut dia,
mustahil jika Al-quran disusun oleh Muhammad SAW. Sebab,
pada zaman itu belum adaperalatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang
jauh terpencil di kedalaman samudera. Costeau pun dikabarkan masuk Islam
secara diam-diam, atas kekagumannya pada Al-Quran yang
mengungkapkan fenomena alam ini. Jaques Cousteau
meninggal Rabu 25 Juni 1997. Sayangnya, dengan kerahasian Islamnya, banyak orang
terdekatnya yang tidak tahu.Ia dikabarkan dimakamkan di Katedral Notre Dame di Paris.
Kebenaran SuratAr-Rahmanayat 19 dan 20 yang
berbunyi: “Dia membiarkan dua lautan mengalir
yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang
tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20).
Gambar:diatasmembuktikankebenaranAl-Quran (Q.S. Ar-Rahman:19-20)
Gambar: diatasmembuktikankebenaranAl-Quran (Q.S. Ar-Rahman:19-20)
Gambar diatas membuktikan kebenaran Al-Quran (Q.S. Ar-Rahman:19-20) yang
memperlihatkan aliran dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding membaran
yang memisahkannya. Subhanallah, MahaBesar Allah Yang Maha Agung. Ternyata air
laut yang tidak bercampur itu benar-benar ada. Ayat lain yang menceritakanf enomena
yang sama terdapat padaSurat Al-Furqan ayat 53 yang
berbunyi:“Dan Dialah yang
membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang
lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)
Dua lautan
yang tidak bercampur itu terletak di Selat
Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol.
Gambar:
diatas menunjukan posisi letak selat Gilatar atau yang dikenal dengan Giblatar starit tempat dimana bertemunya dua air laut yang tidak pernah bercampur
Penjelasan secara ilmiah tentang laut tersebut,
dijelaskan sebagai berikut: Arus Selat
Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu,
kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah
(Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang
ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air
akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerahd engan kerapatan air yang lebih rendah.
Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak kebarat,
menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di
Samudera Atlantik?
TIDAK !!!Lho??Ternyata ketika air laut dar iLaut Tengah
menuju Samudera Atlantik, mereka tidak bercampur .Seakan ada sekat yang
memisahkan kedu ajenis air ini. Bahkan batasan antara kedua air
dari dua buah laut ini sangat jelas.Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dariLaut
Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam.Tidak hanya itu yang
aneh dari perilaku kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang
tidak mau bercampur dengan air lautdari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut
yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air
dariSamudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter
daripermukaan Samudera Atlantik.
Adapun Penjelasan
yang lain secara ilmiah sebagai berikut: Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat
Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar
garamnya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air
itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing lautt idak berubah.
Gambar :Arus air alut di Selat Gibraltar
Sifat lautan ketika bertemu,
menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal
ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis,
tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain,
seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mer
eka. Air laut Mediteranian, yang
berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000m dari permukaan laut, di
lautan Atlantik dan terus masuk sejauh ratusan km di
lautan Atlantik dan tetapi tidak berubah karakteristiknya. Subhannallah Azza Wa Jalla.
Al-Quran
sudah menyebutkan dan membuktikan fenomena ini 14 abad yang lalu,
dan ilmu pengetahuan modern mengungkapkannya pada abad 20. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamudustakan? Maha benar Allah Yang Maha Agung.